Apa itu Bollard Curve?
Bollard curve adalah salah satu
jenis perangkat tambat kapal (mooring equipment) yang dirancang dengan
bentuk kepala dan badan yang melengkung. Bollard ini dipasang di tepi dermaga
atau struktur pelabuhan untuk menahan dan mengamankan tali kapal selama proses
tambat. Desain melengkung pada bollard bukan sekadar tampilan visual, tetapi
merupakan konsep teknis yang dipilih untuk meningkatkan kekuatan, stabilitas,
dan keamanan dalam operasi mooring.
Secara umum, bollard digunakan
untuk menahan gaya tarik tali kapal yang bisa mencapai puluhan hingga ratusan
ton. Namun bollard curve memiliki keunggulan lebih karena bentuknya yang tidak
lurus, melainkan mengikuti kontur lengkung tertentu. Kurva inilah yang membuat
bollard curve lebih efektif dalam menahan gaya dari berbagai arah serta
memberikan stabilitas tambahan ketika tali menerima perubahan sudut tarikan
akibat arus, gelombang, pergerakan kapal, atau pasang surut air laut.
![]() |
| Bollard Curve |
Ciri Utama Bollard Curve
Bollard curve memiliki
karakteristik khusus yang membedakannya dari bollard konvensional. Ciri-ciri
ini bukan hanya terlihat dari bentuk fisiknya, tetapi juga dari performa
teknis, kemampuan distribusi beban, hingga tingkat keamanan dalam operasi
tambat kapal. Berikut penjelasan rinci mengenai ciri utama bollard curve.
1. Kepala
Bollard yang Melengkung (Curve Head)
Ciri paling menonjol dari bollard
curve adalah bentuk kepala yang melengkung dengan kontur halus. Desain kepala
melengkung ini memberikan beberapa fungsi sekaligus:
- Meningkatkan friksi tali kapal sehingga tali
tidak mudah tergelincir.
- Membantu tali berada di posisi aman, terutama
ketika terjadi perubahan sudut tarikan.
- Mengurangi risiko slip saat tali menerima
beban mendadak.
- Mengurangi keausan tali karena tidak ada sudut
tajam yang menggores permukaan tali.
Kepala yang melengkung ini
membuat tali secara alami mengikuti bentuk kurva dan “mengunci” posisinya
dengan lebih stabil.
2. Badan
Bollard dengan Kontur Lengkung (Curve Body)
Selain kepala bollard, bagian
badan juga mengikuti kontur lengkung tertentu. Badan melengkung bukan sekadar
estetika, tetapi merupakan desain yang:
- Memperkuat struktur bollard secara keseluruhan,
- Menyebarkan tekanan beban ke area yang lebih luas,
- Mengurangi konsentrasi tegangan,
- Membuat aliran gaya tarik dari tali turun secara
bertahap ke base plate.
Struktur melengkung pada badan
ini memungkinkan bollard menerima gaya multi-arah jauh lebih baik dibanding
bollard lurus.
3. Area
Kontak Tali Lebih Luas
Karena bentuknya yang melengkung,
bollard curve memberi tali kapal area kontak lebih panjang. Semakin luas
permukaan kontak, semakin besar nilai friksinya.
Dampak teknisnya:
- tali lebih stabil,
- tahan terhadap perpindahan posisi,
- aman terhadap perubahan sudut tarik vertikal dan
horizontal.
Area kontak yang luas inilah yang
membuat bollard curve cocok untuk operasi tambat yang menangani kapal besar
dengan gaya tarik tinggi.
4. Kemampuan
Menahan Gaya Multi-Arah (Multidirectional Load Capacity)
Tidak seperti bollard
konvensional yang bekerja optimal ketika beban datang dari satu arah, bollard curve
dirancang untuk menahan gaya:
- dari kiri-kanan (horizontal angle changes),
- dari atas-bawah (vertical angle changes akibat pasang
surut),
- dari kombinasi gerakan kapal akibat angin, arus, dan
gelombang.
Desain melengkung sudah dihitung
sedemikian rupa agar tali tetap stabil meski terjadi perubahan arah gaya secara
mendadak.
5. Stabilitas
Tinggi terhadap Pergerakan Kapal
Bollard curve memiliki kemampuan
alami untuk menjaga tali tetap berada pada posisi aman meski kapal:
- goyang akibat gelombang,
- berayun akibat arus,
- berubah posisi setelah manuver tugboat,
- mengalami variasi draft akibat bongkar muat.
Stabilitas ini berasal dari kombinasi:
- friksi tinggi,
- kontur lengkung,
- distribusi beban merata,
- desain head yang menjaga tali tetap “terkunci”.
6. Efisiensi Operasional Lebih Baik
Ciri lainnya adalah bollard curve
sangat ramah untuk operasional mooring. Operator lebih mudah:
- meletakkan tali,
- mengatur posisinya,
- memindahkan tali jika perlu,
- memastikan tali berada pada posisi aman.
Bentuk lengkung bekerja sebagai
“guide” alami bagi tali saat proses tambat dilakukan.
![]() |
| Bollard Curve |
Prinsip Kerja dari Bollard Curve
Bollard Curve bekerja berdasarkan
gabungan antara kekuatan struktur, desain lengkung, serta mekanisme distribusi
beban yang dirancang untuk menahan gaya tarik tali kapal sekaligus menjaga
stabilitas saat kapal berlabuh. Ketika kapal merapat, tali kapal dililitkan pada
bagian atas bollard sehingga timbul gaya tarik yang diterima oleh badan logam
bollard. Gaya ini kemudian dialirkan secara bertahap menuju pelat dasar dan
anchor bolts yang tertanam kuat di dalam beton dermaga. Mekanisme tersebut
memastikan beban besar dapat diteruskan tanpa merusak permukaan dermaga atau
menimbulkan kegagalan struktural pada fasilitas tambat.
Desain melengkung pada bollard
memiliki peranan penting dalam mengurangi risiko gesekan berbahaya. Permukaan
lengkung memungkinkan tali kapal bergerak lebih halus saat menegang, sehingga
menghindari potensi tali terjepit, teriris, maupun mengalami keausan
berlebihan. Berbeda dengan bollard berdimensi datar atau sudut tajam yang
memiliki kemungkinan lebih besar menyebabkan gesekan ekstrem, bentuk lengkung
memberikan perlindungan tambahan bagi tali berkapasitas tinggi dan meningkatkan
keselamatan operasional.
Struktur lengkung juga berfungsi
mendistribusikan beban tarik secara lebih merata. Karena kapal dapat memberikan
gaya dari berbagai arah, terutama pada kondisi multi-angle mooring, desain curve
mampu menerima variasi sudut tarik tanpa menciptakan konsentrasi tegangan pada
satu titik tertentu. Dengan distribusi beban yang lebih merata, bollard menjadi
lebih tahan terhadap deformasi akibat gaya berulang dan lebih sesuai digunakan
pada pelabuhan dengan pola tambat yang dinamis.
Selain itu, bentuk lengkung pada
bollard meningkatkan kemampuan menahan gaya horizontal yang umumnya terjadi
ketika kapal terdorong oleh angin, arus, atau gelombang. Struktur baja cor atau
baja karbon yang solid bekerja bersama desain lengkung untuk menyerap tekanan
samping tersebut, menjadikan Bollard Curve lebih kokoh dibandingkan bollard
standar yang tidak mengoptimalkan bentuk pada arah lateral.
Kinerja bollard juga sangat
dipengaruhi oleh kombinasi material dan sistem fondasinya. Bollard biasanya
dibuat dari baja cor atau baja karbon berkekuatan tinggi yang mampu menahan
tensile load secara konsisten, sementara anchor bolts dan blok beton bertulang
di bawahnya memastikan gaya tarik berulang dapat ditampung tanpa menimbulkan
kerusakan struktural. Dengan mutu material dan instalasi yang memenuhi standar,
bollard mampu bekerja optimal dalam jangka panjang.
Pada akhirnya, prinsip kerja
Bollard Curve bertujuan menjaga stabilitas kapal saat berlabuh. Bentuk dan
strukturnya memastikan kapal tidak mudah bergeser akibat perubahan tekanan
lingkungan, sementara variasi gaya tarik yang muncul dapat ditahan dengan aman.
Dengan demikian, kehadiran Bollard Curve sangat berperan dalam menjamin
keselamatan dermaga, perlindungan terhadap fasilitas tambat, serta keamanan kru
dan operasional kapal.
![]() |
| Bollard Curve |
Keunggulan Utama Bollard Curve
1. Distribusi Beban yang Lebih Merata dan Stabil
Bentuk lengkung pada Bollard Curve
berfungsi sebagai mekanisme alami untuk menyebarkan beban tarik tali kapal
secara merata ke seluruh permukaan bollard. Ketika kapal menghadapi tarikan
akibat arus, angin, atau perubahan posisi, beban tidak terkonsentrasi pada satu
titik saja. Hal ini mengurangi risiko terjadinya titik lemah yang bisa
menyebabkan keretakan atau deformasi pada struktur bollard maupun fondasinya.
Dengan distribusi yang lebih stabil ini, pelabuhan dapat mengandalkan mooring
system yang lebih aman dan tahan lama, terutama pada area sandar yang menerima
beban berulang setiap hari.
2. Kapasitas Tahan Beban Lebih Besar untuk Kapal Berbagai Ukuran
Desain curve tidak hanya
memberikan nilai estetika, tetapi juga memperkuat kemampuan bollard dalam
menahan gaya tarik dari kapal. Struktur lengkung menciptakan jalur aliran gaya
yang lebih efisien, sehingga bollard dapat menahan tarikan lateral dalam
intensitas tinggi. Ini sangat penting untuk pelabuhan besar yang melayani kapal
dengan tonase menengah hingga besar. Kapasitas tahan beban ini menjadikan
Bollard Curve sebagai pilihan yang tepat dalam proyek modernisasi pelabuhan,
terutama bagi pelabuhan yang ingin meningkatkan keamanan sandar tanpa harus
menambah jumlah bollard secara berlebihan.
3. Lebih Ramah terhadap Tali Mooring dan Memperpanjang Umur Pakainya
Pada bollard konvensional, tali
sering kali mengalami gesekan dengan sudut tajam yang berpotensi merusak
lapisan luar tali. Dengan Bollard Curve, risiko ini dapat diminimalkan karena
permukaan lengkung memberikan jalur gesekan yang lebih halus dan lebih lebar.
Tali dapat bergerak mengikuti arah beban tanpa mengalami tekanan berlebih pada
satu titik. Keunggulan ini sangat penting bagi operator pelabuhan dan
perusahaan pelayaran karena tali mooring merupakan komponen vital dalam
keselamatan operasional. Dengan umur pakai tali yang lebih panjang, biaya
operasional pun dapat ditekan.
4. Ketahanan Tinggi Terhadap Korosi dan Lingkungan Laut yang Ekstrem
Material terbaik untuk Bollard Curve
umumnya berupa cast steel atau spheroidal graphite iron yang dikenal memiliki
resistansi kuat terhadap korosi. Ketika digunakan di lingkungan pelabuhan yang
selalu terpapar air asin, kelembapan tinggi, angin laut, dan kontaminasi
minyak, bollard harus memiliki ketahanan luar biasa agar tidak mengalami
penurunan kualitas. Dengan proses finishing berupa coating industri,
performanya semakin meningkat. Keunggulan ini menjadikan Bollard Curve sebagai
investasi jangka panjang, terutama untuk proyek pelabuhan di wilayah tropis
seperti Kalimantan yang memiliki intensitas korosi lebih tinggi.
5. Lebih Ergonomis, Aman, dan Mempermudah Proses Mooring
Desain lengkung memberikan ruang
gerak yang lebih nyaman bagi petugas mooring maupun ABK. Tali lebih mudah
diikat, dililit, atau dipindahkan tanpa membutuhkan tenaga berlebih. Dalam
kondisi darurat atau cuaca ekstrem, proses pengikatan tali dapat dilakukan
lebih cepat dan lebih aman. Bentuk curve juga mencegah tali melompat atau slip,
sehingga risiko kecelakaan saat operasi sandar dapat dikurangi secara
signifikan. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga keselamatan
kerja, yang menjadi prioritas utama dalam setiap aktivitas pelabuhan.
6. Fleksibel untuk Berbagai Jenis dan Ukuran Kapal
Salah satu alasan Bollard Curve
semakin banyak dipilih adalah fleksibilitasnya dalam penggunaan. Desain dan
kekuatannya memungkinkan bollard ini digunakan untuk menambatkan kapal dari
berbagai jenis dan ukuran—mulai dari kapal kargo, kapal penumpang, kapal
kontainer, tugboat, hingga tanker berukuran menengah. Fleksibilitas ini
membantu pelabuhan mengoptimalkan infrastruktur tanpa harus memasang jenis
bollard yang berbeda untuk masing-masing kapal. Ini memberikan efisiensi biaya
pembangunan dan perawatan, sekaligus meningkatkan kemampuan pelabuhan menangani
volume kapal yang tinggi.
![]() |
| Bollard Curve |
Kelemahan Bollard Curve
Meskipun bollard curve memiliki
nilai estetika dan fleksibilitas desain yang tinggi, jenis ini tetap memiliki
beberapa kelemahan yang penting untuk dipahami, terutama bagi pelabuhan,
terminal logistik, kawasan industri, dan area yang membutuhkan ketahanan
maksimal. Berikut kelemahan utamanya:
1. Kekuatan Tahan Tarik Lebih Rendah Dibanding Bollard Tipe Straight atau Klasik
Desain melengkung menciptakan
distribusi beban yang tidak selalu seoptimal bollard tipe lurus atau mooring
bollard tradisional. Ketika menerima gaya tarik besar dari kapal, bentuk
lengkung dapat:
- Menyalurkan beban secara kurang merata,
- Meningkatkan potensi deformasi,
- Membutuhkan pengecekan struktural lebih sering.
2. Tidak Ideal untuk Kapal Berukuran Besar
Pelabuhan yang menangani kapal
tugboat besar, kapal kontainer, hingga tanker biasanya memerlukan bollard
dengan kapasitas tarik tinggi (150–200 ton atau lebih).
Bollard curve sering kali:
- Hanya cocok untuk kapasitas menengah,
- Tidak direkomendasikan sebagai bollard utama (primary
mooring point).
3. Lebih Sensitif terhadap Korosi pada Area Lengkung
Bagian lengkung menciptakan area
yang sulit dijangkau saat:
- Pengecatan ulang,
- Inspeksi harian,
- Perawatan anti-karat.
Kondisi ini dapat menyebabkan
korosi lebih cepat jika tidak ditangani dengan benar.
4. Biaya Produksi Lebih Tinggi
Proses manufaktur bollard curve
lebih kompleks karena:
- Membutuhkan cetakan khusus,
- Kontrol kualitas yang lebih ketat,
- Finishing ekstra pada area lengkung.
Hal ini dapat membuat harga per
unit lebih tinggi dibanding bollard standar seperti T-head, Kidney, atau Single
Bitt.
5. Pemasangan Membutuhkan Presisi Tambahan
Saat instalasi, bollard curve
memerlukan:
- Alignment yang tepat agar arah lengkung sesuai dengan
arah tambat,
- Perhitungan sudut tarik agar tidak menyebabkan
tegangan berlebih.
Kesalahan kecil dapat memengaruhi
performa bollard secara keseluruhan.
6. Tidak Cocok untuk Area dengan Variasi Sudut Tambat Ekstrem
Desain curve bekerja optimal pada
sudut tambat tertentu. Di pelabuhan dengan:
- Perubahan arus yang besar,
- Variasi posisi kapal,
- Sudut tarik yang sering berubah,
Bollard ini lebih cepat mengalami
aus karena gaya gesek tali lebih intens pada bagian
![]() |
| Bollard Curve |
Aplikasi Bollard Curve
Bollard Curve digunakan pada
berbagai area yang membutuhkan titik tambat atau penghalang fisik dengan nilai
estetika dan fungsionalitas yang seimbang. Berikut aplikasi utamanya:
1. Pelabuhan Sungai dan Pelabuhan Skala Menengah
Bollard Curve sangat cocok
digunakan di pelabuhan yang menangani kapal berukuran kecil hingga menengah,
seperti:
- kapal penumpang lokal,
- kapal nelayan modern,
- kapal logistik sungai,
- kapal cepat antarprovinsi.
Desain lengkung memberi titik
tambat yang nyaman untuk tali mooring dan meminimalkan risiko slip pada area
dengan arus tidak terlalu kuat.
2. Dermaga Tambatan untuk Kapal Wisata dan Marina
Marina dan dermaga kapal wisata
sering memilih bollard Curve karena tampilannya lebih estetik dibanding bollard
industri.
Keuntungan aplikatifnya:
- Menyatu secara visual dengan kawasan waterfront,
- Cocok untuk dermaga resort, pelabuhan wisata, hingga
kawasan tepian riverwalk,
- Mudah dipadukan dengan jalur pedestrian.
3. Terminal Penumpang dan Dermaga City Port
Terminal penumpang kota yang
melayani kapal cepat, feri, atau kapal transportasi publik menggunakan bollard Curve
sebagai titik tambat sekunder.
Aplikasinya meliputi:
- Tambatan saat kapal berhenti singkat,
- Area embarkasi–debarkasi,
- Zona parkir kapal kecil.
Desain melengkung membantu
mempercepat proses tambat karena tali lebih mudah dikaitkan.
4. Area Waterfront Komersial dan Publik
Kawasan tepi air seperti
promenade, jalur jogging, atau area rekreasi memanfaatkan bollard Curve
sebagai:
- Elemen keamanan agar kendaraan tidak mendekati bibir
dermaga,
- Pembatas pedestrian,
- Penambah estetika lanskap.
Jenis bollard ini memberikan
kesan modern namun tetap fungsional.
5. Tambatan Kapal Servis dan Kapal Operasional
Bollard Curve juga cocok untuk
area tambat kapal operasional seperti:
- Kapal supply pelabuhan,
- Kapal pandu (pilot boat),
- Kapal SAR,
- Kapal patroli.
Karena pola tambatnya sering,
bollard Curve yang memiliki permukaan kontak lebih ramah terhadap tali dapat
mengurangi keausan.
6. Kawasan Industri yang Memiliki Kanal Logistik Air
Beberapa kawasan industri dengan
akses kanal atau sungai menggunakan bollard Curve untuk kapal barang kecil atau
tongkang ringan. Aplikasinya antara lain:
- Titik tambat saat bongkar-muat,
- Area singgah kapal distribusi,
- Zona parkir perahu logistik internal.
7. Proyek Infrastruktur Pemerintah dan Revitalisasi Dermaga Lama
Dalam proyek renovasi pelabuhan,
pemerintah sering memilih bollard Curve sebagai pengganti bollard lama karena:
- Mudah menyesuaikan dengan desain dermaga modern,
- Tidak mengganggu struktur beton existing,
- Tampilan baru lebih rapi dan modular.
Ukuran Bollard Curve
Bollard Curve memiliki variasi ukuran yang cukup luas karena disesuaikan dengan kapasitas tarik mulai dari 10 ton hingga 200 ton. Dari referensi desain teknis, ukuran-ukuran ini terbagi menjadi dua kategori besar:
![]() |
| Tabel Spesifikasi Bollard Curve 10 Ton - 35 Ton |
Ukuran Bollard Curve Kapasitas Kecil–Menengah (10–35 Ton)
Jenis ini digunakan pada dermaga sungai, marina, dermaga
kapal penumpang, dan fasilitas tambat ringan.
Berikut ringkasan ukuran berdasarkan tabel:
![]() |
| Tabel Spesifikasi Bollard Curve 10 Ton |
CV-10 (10 Ton)
- L
(Panjang Lengkung): 300 mm
- M
(Diameter Badan): 150 mm
- P
(Tinggi Bagian Tengah): 170 mm
- Q
(Tinggi Keseluruhan): 120 mm
- A
(Panjang Base Plate): 360 mm
- C
(Lebar Base Plate): 270 mm
- H
(Lebar Dasar): 90 mm
- R
(Diameter Lubang Anchor): 27 mm
- Anchor
Bolt: M32 × 500 mm (4 pcs)
CV-15 (15 Ton)
- L
(Panjang Lengkung): 400 mm
- M
(Diameter Badan): 200 mm
- P
(Tinggi Bagian Tengah): 210 mm
- Q
(Tinggi Keseluruhan): 160 mm
- A
(Panjang Base Plate): 480 mm
- C
(Lebar Base Plate): 360 mm
- H
(Lebar Dasar): 100 mm
- R
(Diameter Lubang Anchor): 35 mm
- Anchor
Bolt: M32 × 500 mm (4 pcs)
CV-25 (25 Ton)
- L
(Panjang Lengkung): 500 mm
- M
(Diameter Badan): 250 mm
- P
(Tinggi Bagian Tengah): 250 mm
- Q
(Tinggi Keseluruhan): 200 mm
- A
(Panjang Base Plate): 600 mm
- C
(Lebar Base Plate): 450 mm
- H
(Lebar Dasar): 130 mm
- R
(Diameter Lubang Anchor): 42 mm
- Anchor
Bolt: M42 × 750 mm (4 pcs)
CV-35 (35 Ton)
- L
(Panjang Lengkung): 600 mm
- M
(Diameter Badan): 300 mm
- P
(Tinggi Bagian Tengah): 290 mm
- Q
(Tinggi Keseluruhan): 240 mm
- A
(Panjang Base Plate): 720 mm
- C
(Lebar Base Plate): 540 mm
- H
(Lebar Dasar): 160 mm
- R
(Diameter Lubang Anchor): 52 mm
- Anchor
Bolt: M42 × 750 mm (4 pcs)
Ukuran Bollard Curve Kapasitas Besar (50–200 Ton)
Jenis ini digunakan pada pelabuhan laut, dermaga heavy-duty,
terminal peti kemas, dan area tambat kapal besar.
![]() |
| Tabel Spesifikasi Bollard Curve 50 Ton |
CV-50 (50 Ton)
- A
(Panjang Body): 600 mm
- B
(Tinggi Total): 240 mm
- C:
290 mm
- ØD
(Diameter Badan): 300 mm
- H
(Lebar Base): 660 mm
- K
(Lebar Tambahan): 240 mm
- R:
55 mm
- Anchor
Bolt: M45 × 1000 mm (6 pcs)
CV-70 (70 Ton)
- A
(Panjang Body): 700 mm
- B
(Tinggi Total): 275 mm
- C:
325 mm
- ØD
(Diameter Badan): 350 mm
- H
(Lebar Base): 770 mm
- K
(Lebar Tambahan): 490 mm
- R:
65 mm
- Anchor
Bolt: M48 × 1000 mm (6 pcs)
CV-100 (100 Ton)
- A
(Panjang Body): 800 mm
- B
(Tinggi Total): 320 mm
- C:
370 mm
- ØD
(Diameter Badan): 400 mm
- H
(Lebar Base): 850 mm
- K
(Lebar Tambahan): 580 mm
- R:
80 mm
- Anchor
Bolt: M48 × 1000 mm (6 pcs)
CV-150 (150 Ton)
- A
(Panjang Body): 900 mm
- B
(Tinggi Total): 350 mm
- C:
420 mm
- ØD
(Diameter Badan): 450 mm
- H
(Lebar Base): 1055 mm
- K
(Lebar Tambahan): 630 mm
- R:
90 mm
- Anchor
Bolt: M56 × 1000 mm (6 pcs)
CV-200 (200 Ton)
- A
(Panjang Body): 900–990 mm
- B
(Tinggi Total): 385–462 mm
- C:
420–495 mm
- ØD
(Diameter Badan): 450–495 mm
- H
(Lebar Base): 1200–1320 mm
- K
(Lebar Tambahan): 690–740 mm
- R:
90–100 mm
- Anchor
Bolt: M80 × 1000 mm (9 pcs)
3. Pola Ukuran Berdasarkan Kelas Kapasitas
Kapasitas 10–35 Ton
- Panjang
body: 300–600 mm
- Tinggi:
120–290 mm
- Diameter
badan: 150–300 mm
- Jumlah
baut: 4 pcs
Kapasitas 50–200 Ton
- Panjang
body: 600–990 mm
- Tinggi:
240–495 mm
- Diameter
badan: 300–495 mm
- Jumlah
baut: 6–9 pcs
Ukuran yang semakin besar mencerminkan kapasitas tarik yang
lebih besar dan kekuatan struktur yang harus ditanggung.
Kenapa Harus MPM Perkasa??
MPM Perkasa menjadi pilihan
banyak pelabuhan karena mengutamakan kualitas dan ketepatan teknis dalam setiap
produk. Setiap bollard diproduksi dengan material kuat, proses manufaktur
terkontrol, dan pengujian beban yang memastikan performanya stabil saat digunakan
dalam operasi tambat kapal.
Perusahaan ini juga memahami
bahwa setiap dermaga memiliki kebutuhan berbeda. Karena itu, desain bollard
selalu disesuaikan dengan kondisi lapangan agar benar-benar sesuai dengan
kapasitas dan karakter beban tarik yang diperlukan. Hasilnya, produk lebih tahan
lama dan mampu bekerja maksimal meski menghadapi lingkungan laut yang korosif.
Dukungan teknis yang responsif
menjadi nilai tambah lainnya. Tim MPM Perkasa siap membantu mulai dari
konsultasi perhitungan kebutuhan, pemilihan tipe bollard, hingga pendampingan
instalasi. Dengan kombinasi kualitas produk dan layanan yang menyeluruh, MPM
Perkasa memberikan solusi tambat yang aman, efisien, dan dapat diandalkan untuk
berbagai proyek maritim.
Konsultasikan Pilihan Anda dengan MPM Perkasa
Data di atas menunjukkan bahwa tidak ada "satu bollard untuk semua". Tee Bollard unggul di kapasitas, Curve Bollard unggul di efisiensi ruang, sementara Bitt Bollard menawarkan keseimbangan biaya.
Tim engineer MPM Perkasa siap membantu Anda menghitung Safety Factor dan merekomendasikan tipe Bollard yang paling efisien untuk dermaga Anda, memastikan investasi Anda tepat sasaran dan tahan lama.
👉 Butuh bantuan perhitungan teknis? Hubungi MPM Perkasa sekarang!
Keunggulan produk MPM Perkasa tidak hanya terletak pada kualitas material dan desain, tetapi juga pada layanan lengkap yang mencakup konsultasi, pemasangan, dan perawatan. Dengan memilih Produk dari MPM Perkasa, Anda berinvestasi dalam perlindungan jangka panjang untuk dermaga Anda.
Sebagai perusahaan yang berkomitmen pada kepuasan pelanggan, MPM Perkasa menyediakan layanan pengiriman ke seluruh pelosok Indonesia, mencakup pelabuhan besar maupun kecil di Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, hingga Papua. Dengan pengemasan aman menggunakan material pelindung, kami memastikan produk tiba dalam kondisi sempurna. Kami bekerja sama dengan jasa ekspedisi terpercaya yang berpengalaman menangani barang berat dan berukuran besar, sehingga pengiriman dilakukan secara aman dan efisien. Didukung jaringan distribusi yang luas, waktu pengiriman dijamin cepat sesuai jadwal operasional pelanggan. Selain itu, pelanggan dapat memantau status pengiriman secara real-time untuk memastikan produk sampai di lokasi dengan aman.
Investasikan pada keamanan dan efisiensi dengan memilih Bollard Dermaga dari MPM Perkasa!
Produk yang kami tawarkan mulai dari rubber fender, rubber fender v, rubber fender d, rubber fender m, rubber fender cell, rubber fender cone, rubber fender cylinder, rubber fender square, frontal frame fender, bollard dermaga, bitt bollard dermaga, curve bollard dermaga, tee bollard dermaga, hingga anchor bolt galvanis.
Semua produk kami memiliki reputasi baik yang terbukti luas dalam menghasilkan produk dengan material karet berkualitas serta layak uji.
Kami Mahameru Putra Mandiri Perkasa selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen.
Account Rekening atas nama Perusahaan (bukan atas nama pribadi). Sehingga menjamin keamanan setiap transaksi dengan konsumen.
Informasi dan permintaan penawaran harga terbaik hubungi kami :
Call & WA : 082245923265
-Fajar Achmadi-


















